AIR DAN SELOKAN
Air dan selokan sangat dibutukan didalam kehidupan sehari – hari. Seperti yang dipantau di daerah wisata Pulau Samosir. Menurut pemantauan kelompok kami pada tanggal 30 Oktober – 1 November 2009, pemakaian dan perawatan air dan selokan sangat kurang diperhatikan masyarakat sekitar Pulau Samosir. Seperti air Danau Toba yang hingga saat ini kurang terawat kebersihannya. Banyak masyarakat lokal yang memakai danau sebagai tempat untuk mencuci kain, mencuci piring, keramba dan sebagainya sehingga saat ini air Danau Toba tidak dapat digunakan masyarakat untuk air minum karena air sudah tercemar. Itu semua akibat ulah manusia sendiri.
Pada gambar diatas jelas terlihat masyarakat setempat menggunakan air danau untuk mencuci baju, mencuci piring yang seharusnya masyarakat tersebut melakukan hal tersebut di kamar mandi rumah mereka. Seharusnya pemerintah setempat memperhatikan dan melarang hal tersebut dilakukan di danau. Seperti salah satu warga setempat yang kami wawancarai yaitu ibu Uli boru Sidabutar mengatakan bahwa air danau tersebut pernah surut sekitar satu setengah meter. Dan keadaan air pada saat ini cukup memprihatinkan. Padahal seperti yang kita ketahui danau toba adalah objek wisata yang terkenal di sumatera utara, dan para wisatawan lokal maupun mancanegara sekarang sudah jarang berkunjung ke Danau Toba, sekalipun wisatawan datang mereka tidak begitu tertarik untuk mandi ataupun berenang dengan alasan air danau sudah tidak jernih dan tidak begitu dingin. Waktu perjalanan dari parapat menuju tuk-tuk dengan naik boat, kami melihat banyak sekali sampah plastik yang mengapung. Inilah kurangnya kesadaran masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang akan kebersihan air danau. Danau tersebut adalah salah satu sumber pendapatan masyarakat lokal, akan tetapi masyarakat sendiri yang mengotori air tersebut. Sangat di sayangkan bahwa masih banyak lokasi atau lahan yang bisa dijadikan kamar mandi umum. Sehingga masyarakat tidak lagi mengotori air danau dengan adanya zat-zat kimia dari deterjen tersebut. Begitu juga seharusnya pemerintah setempat mengambil tindakan yang tepat terhadap para pengusaha keramba ikan di sekitar Danau Toba, karena limbah dari keramba itu dapat mencemari air Danau Toba. Pemerintah dan masyarakat harus bersama – sama menjaga kerbersihan air Danau Toba karena dari kebersihan dan kelestarian sekitarnya dapat menarik minat masyarakat untuk berwisata ke daerah ini.
Air dan selokan sangat dibutukan didalam kehidupan sehari – hari. Seperti yang dipantau di daerah wisata Pulau Samosir. Menurut pemantauan kelompok kami pada tanggal 30 Oktober – 1 November 2009, pemakaian dan perawatan air dan selokan sangat kurang diperhatikan masyarakat sekitar Pulau Samosir. Seperti air Danau Toba yang hingga saat ini kurang terawat kebersihannya. Banyak masyarakat lokal yang memakai danau sebagai tempat untuk mencuci kain, mencuci piring, keramba dan sebagainya sehingga saat ini air Danau Toba tidak dapat digunakan masyarakat untuk air minum karena air sudah tercemar. Itu semua akibat ulah manusia sendiri.
Pada gambar diatas jelas terlihat masyarakat setempat menggunakan air danau untuk mencuci baju, mencuci piring yang seharusnya masyarakat tersebut melakukan hal tersebut di kamar mandi rumah mereka. Seharusnya pemerintah setempat memperhatikan dan melarang hal tersebut dilakukan di danau. Seperti salah satu warga setempat yang kami wawancarai yaitu ibu Uli boru Sidabutar mengatakan bahwa air danau tersebut pernah surut sekitar satu setengah meter. Dan keadaan air pada saat ini cukup memprihatinkan. Padahal seperti yang kita ketahui danau toba adalah objek wisata yang terkenal di sumatera utara, dan para wisatawan lokal maupun mancanegara sekarang sudah jarang berkunjung ke Danau Toba, sekalipun wisatawan datang mereka tidak begitu tertarik untuk mandi ataupun berenang dengan alasan air danau sudah tidak jernih dan tidak begitu dingin. Waktu perjalanan dari parapat menuju tuk-tuk dengan naik boat, kami melihat banyak sekali sampah plastik yang mengapung. Inilah kurangnya kesadaran masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang akan kebersihan air danau. Danau tersebut adalah salah satu sumber pendapatan masyarakat lokal, akan tetapi masyarakat sendiri yang mengotori air tersebut. Sangat di sayangkan bahwa masih banyak lokasi atau lahan yang bisa dijadikan kamar mandi umum. Sehingga masyarakat tidak lagi mengotori air danau dengan adanya zat-zat kimia dari deterjen tersebut. Begitu juga seharusnya pemerintah setempat mengambil tindakan yang tepat terhadap para pengusaha keramba ikan di sekitar Danau Toba, karena limbah dari keramba itu dapat mencemari air Danau Toba. Pemerintah dan masyarakat harus bersama – sama menjaga kerbersihan air Danau Toba karena dari kebersihan dan kelestarian sekitarnya dapat menarik minat masyarakat untuk berwisata ke daerah ini.
0 komentar:
Posting Komentar